Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.
Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana
digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara
sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap
sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat
sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai. Dalam setiap rumah makan
yang ada di Indonesia biasanya menyediakan sambal yang setiap rumah makan
tentunya memiliki ke-khasannya masing-masing tergantung rumah makan itu
sendiri.
Cabai (Capsium frutescens) ini berasal dari daerah Amerika Tropis. Bisa
tumbuh bebas di pekarangan dan hidup subur di wilayah tropis yang kering di
ketinggian 0,5 sampai 1.250 meter dari permukaan laut. Cabai mengandung
antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.
Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga
mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker.
Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi
kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk
menghindari nyeri lambung.
Rasa pedas pada cabai disebabkan oleh zat bernama kapsaisin yang terdapat
pada biji cabai. Kapsaisin ini memiliki sifat stomakik, yaitu berfungsi untuk
menambah selera makan dan melancarkan aliran darah. Selain itu cabai juga
mengandung hormon endorphin yang membuat makanan terasa lebih nikmat. Maka
tidak heran, sambal pedas membuat kita ingin makan lebih banyak. Selain
itu, kandungan lain yang terdapat dalam cabai adalah solanine, solamidine,
solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin).
Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik alami. Selain sebagai
bumbu dalam berbagai olahan masakan, cabai juga dapat diolah menjadi manisan,
dibuat saus, dan dapat dikeringkan.
0 komentar:
Posting Komentar